Sukses Story Kospin JASA
· Dibangun Dari Tiga Etnis
Menyatukan perbedaan-perbedaan yang terjadi karena latar belakang suku, etnis, agama, golongan dan sosial menjadi satu komunitas yang terpadu dalam suatu usaha ekonomi bersama, adalah merupakan gagasan dari pendiri Koperasi Simpan Pinjam Jasa (KOSPIN JASA) di Pekalongan pada saat itu yang diprakarsai oleh seorang Tokoh Masyarakat dan Tokoh Koperasi Nasional yaitu H.Ahmad Djunaid
Pemikiran ini cukup strategis mengingat sering terjadi benturan-benturan antar mereka dalam persaingan bisnis maupun masalah sosial, agama, budaya dan lainnya. Maklum Pekalongan merupakan kota pesisir, temparemen masyarakatnya cukup keras, sehingga saat itu dikenal sebagai kota sumbu pendek.
Pemilihan badan usaha koperasi sebagai salah satu model pembauran tentunya dengan pertimbangan bahwa anggota adalah pemilik sekaligus pelanggan dari koperasinya yang mempunyai hak dan kewajiban yang sama tanpa memandang suku, ras, agama, golongan bahkan pandangan politiknya. Mereka semata-mata hanya ingin hidup bersatu padu, hidup berdampingan dalam rangka memecahkan masalah dibidang ekonomi secara bersama-sama dan bergotong royong dalam wadah yang dinamakan koperasi.
Untuk mewujudkan gagasan tersebut bukanlah hal yang mudah, mengingat pembauran yang akan dilaksanakan dalam badan usaha berbentuk koperasi. Walaupun keanggotaan salah satu koperasi di Pekalongan ada yang WNI keturunan tepatnya di Koperasi Persatuan Pembatikan Indonesia Pekalongan (PPIP), namun jumlahnya relative sangat sedikit karena yang kita ketahui bahwa koperasi pada masa itu kebanyakan adalah koperasi batik, yang anggota, pengurus, dan karyawannya merupakan masyarakat muslim bahkan sebagian besar tokoh masyarakat dan tokoh agama yang berpengaruh.
Namun dengan berbagai upaya termasuk pendekatan yang persuasive, gayungpun bersambut. Dan Kospin Jasa membuktikan mampu mengajak tokoh-tokoh dari segala etnis yang ada sehingga mudah mempengaruhi masyarakat tingkatan dibawahnya dari kalangan mereka untuk bersama-sama bergabung dengan Kospin Jasa. Semula pada tahun-tahun pertama hanya beranggotakan hanya 81 orang, kini jumlah anggota sebanyak 3.176 orang dengan calon anggota yang dilayani mencapai puluh ribu orang. Baik anggota, pengurus, pengawas, penasehat dan pelaksana terdiri dari tiga etnis yang ada (Pribumi, WNI Keturunan Tionghoa, WNI Keturunan Arab).
Warna ke Bhineka Tunggal Ika-an ini selalu dipertahankan sampai sekarang, karena predikat “ Pilot Proyek Koperasi Kesatuan Bangsa “ yang diberikan oleh Bapak Ir.Ibnoe Sudjono (alm), Dirjen Koperasi pada saat itu selalu melekat dalam tubuh Kospin Jasa, dan diharapkan bisa ditiru dan dikembangkan oleh koperasi-koperasi lainnya di seluruh Indonesia.
PERKEMBANGAN MENUJU VISI DAN MISI
“ Bersama Membangun Usaha “ adalah motto yang menjadi pijakan Kospin Jasa dengan harapan semangat kebersamaan selalu terbina dan selalu melekat dalam gerak dan langkah semua anggota, mereka tidak ada beda, tidak ada batas, tanpa sekat menyatu bersama dalam mengembangkan usaha mereka masing-masing sekaligus memajukan Kospin Jasa yang dicita-citakan.
Dengan VISI : Terwujudnya Koperasi Simpan Pinjam yang mandiri dan tangguh dengan berlandaskan amanah dalam membangun ekonomi bersama dan berkeadilan di Indonesia, maka Kospin Jasa melakukan MISI-nya : Mengajak seluruh potensi yang ada dalam masyarakat dengan tanpa membedakan suku, ras, golongan dan agama, agar mereka dapat bersatu padu dan beritikat baik dalam turut membangun ekonomi kerakyatan secara gotong royong dalam bentuk koperasi. Wujud dari kegiatannya yaitu membantu pedagang kecil dan menengah di dalam memobilisasi permodalan demi kelancaran usaha dengan harapan meningkatkan kesejahteraannya. Sebagai bagian dari badan usaha maka jaringan dibangun dengan berbagai mitra-mitra lainnya baik dengan BUMN, swasta maupun gerakan koperasi lainnya untuk bersama-sama ikut berperan serta mengisi pembangunan ekonomi daerah setempat.
Berangkat dari VISI dan MISI yang sederhana, Kospin Jasa mampu membangun kepercayaan anggota, calon anggota dan koperasi lain beserta anggotanya, sehingga menjadi koperasi yang mandiri dalam segala bidang, baik permodalan, usaha, maupun manajemennya. Kepercayaan kepada Kospin Jasa tidak datang begitu saja, tetapi melalui proses panjang yang selalu dibangun dan diusahakan, baik dengan membangun performa moralitas SDM, kelembagaan, sarana prasarana, manajeman, keuangan dan likuiditasnya serta meningkatkan value (nilai jual) dari berbagai aspek.
Perjalanan panjang selama 34 tahun, tepatnya 13 Desember 1973 menjadikan Kospin Jasa cukup teruji dalam berbagai situasi dan kondisi. Ini dapat dibuktikan ketika krisis ekonomi melanda Indonesia tahun 1997, justru kepercayaan kepada Kospin Jasa semakin meningkat dengan lonjakan simpanan dan tabungan yang cukup signifikan (Lihat tabel). Ini menandakan bahwa menurunnya kepercayaan masyarakat kepada perbankan pada saat itu, justru menjadikan kepercayaan Kospin Jasa semakin bertambah. Sebagai bisnis kepercayaan Kospin Jasa memahami bahwa kepercayaan dan kesetiaan anggota dan calon anggota adalah segala-galanya.
Peningkatan dan perkembangan sisi pelayanan diwujudkan dalam membuka jaringan keberbagai sentra-sentra perdagangan yang sudah ada hubungan keterikatan usaha antar anggota dengan kantor pelayanan yang sudah ada. Oleh karena itu pembukaan kantor pelayanan baru bukan semata-mata pertimbangan ekspansi, tetapi lebih menitik beratkan pada :
1. memudahkan pelayanan kepada anggota;
2. mendekatkan lokasi pelayanan pada sentra-sentra perdagangan dan usaha
anggota;
3. menghubungkan jaringan usaha yang saling terkait antara anggota yang satu
dengan lainnya;
4. ikut berperan serta dalam kontribusi pertumbuhan ekonomi daerah.
Data perkembangan Kospin Jasa dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
(Dalam ribuan rupiah)
DATA | TAHUN 1974 Tahun Pertama | TAHUN 1997 Krisis Ekonomi | TAHUN 2007 |
ASSET | 2.300 | 82.021.516 | 1.161.056.440.261 |
SIMPANAN/TABUNGAN | 1.725 | 74.891.560 | 1.064.828.607 |
PLAFOND PINJAMAN | 250 | 67.111.051 | 910.400.592 |
JUMLAH KANTOR | 1 kantor | 30 kantor | 66 kantor |
KEANGGOTAAN | 170 orang | 3.615 orang | 3.138 orang |
PELAKSANA | 15 orang | 465 orang | 864 orang |
REPRESENTASI PERAN MASING-MASING
Komposisi jumlah masing-masing anggota berdasarkan etnis tidak ditentukan dan tidak ada batasan, tetapi berjalan secara alamiah, hanya kalau dipersentasekan kurang lebih berkisar antara : Pribumi 65 %, WNI Keturunan Tionghoa 30 % dan WNI Keturunan Arab 5 %. Tetapi yang lebih penting dari semua adalah peran dan kebutuhan masing-masing saling mengisi, membantu dan menunjang. Sebagai persyaratan utama untuk menjadi anggota di Kospin Jasa adalah pedagang, pengusaha kecil dan menengah, maka kebutuhan tentang permodalan menjadi salah satu faktor sangat penting. Hal ini menjadi tujuan ideal bagi jasa simpan pinjam seperti Kospin Jasa yang memiliki peran sebagai intermediasi keuangan bagi para anggotanya.
Penghimpunan dana sebagai modal operasional berasal dari dana anggota dan calon anggota yang memiliki kelebihan dana yang ditempatkan dalam bentuk produk simpanan dan tabungan yang dikemas menjadi berbagai jenis. Sebaliknya bagi anggota yang membutuhkan permodalan dapat meminjam ke Kospin Jasa melalui fasilitas pinjaman dari produk-produk yang disesuaikan dengan kebutuhannya.
Kalau kita cermati dan melihat data dari peran intermediasi keuangan yang digagas oleh pendiri Kospin Jasa sudah memenuhi harapan. Fenomena dan anggapan masyarakat bahwa kaum mata sipit, yaitu WNI Keturunan Tionghoa sebagai kelas yang memiliki uang ternyata dapat dibuktikan dengan menyumbangkan dananya dalam bentuk simpanan dan tabungan mancapai 60 % dari seluruh simpanan dan tabungan di Kospin Jasa, sedangkan kebutuhan modal bagi mereka prosentasenya hanya berkisar 10 %. Untuk kalangan WNI Keturunan Arab hampir berimbang dari dana yang ditempatkan dalam bentuk simpanan dan tabungan sekitar 10 % tetapi mereka memanfaatkan permodalan sekitar 7 %. Sedangkan untuk kalangan mayoritas yaitu pribumi, simpanan dan tabungan sekitar 30 % tetapi memanfaatkan dana untuk permodalan bagi usaha-usaha mereka cukup besar yaitu mencapai 83 %
Melihat representasi data diatas, ada fenomena yang cukup menarik untuk disimak, bahwa orang WNI Keturunan Tionghoa ternyata tidak hanya mengenal koperasi tetapi justru sudah sangat percaya terhadap lembaga koperasi, khususnya kepada Kospin Jasa. Padahal kelompok ini merupakan pebisnis murni yang memiliki perhitungan dan pertimbangan ekstra ketat terhadap setiap penempatan dananya. Gejala ini mestinya harus dapat ditangkap oleh gerakan-gerakan koperasi lainnya, bahwa koperasi kalau dikelola dengan baik dan dalam perjalanannya sisi kepercayaan dapat teruji dengan baik, siapapun orangnya akan percaya terhadap koperasi. Ini dapat dibuktikan di Kospin Jasa, bahwa kalangan ini dapat menyumbangkan pendanaan yang cukup besar, walaupun sebagian mereka ada yang memanfaatkan dana untuk modal usahanya. Berbeda dengan pribumi, disamping jumlahnya cukup banyak, sebagian besar mereka berada di sentra perdagangan kecil, sehingga perlu bantuan pada sisi permodalannya, tetapi sebagian dari mereka juga menempatkan dana di Kospin Jasa. Untuk kelompok WNI Keturunan Arab hampir berimbang antara jumlah dana yang disimpan dan dana yang diperlukan untuk modal usahanya.
Perbandingan prosentase diatas cukup menarik, karena mampu menggambarkan kebutuhan yang saling mengait, mengisi dan menyeimbangkan antara ketiga kalangan. Ini tentu saja tidak terlepas dari strategi pendiri Kospin Jasa sebagai koperasi yang dibangun, dikembangkan, dimanfaatkan dan pada akhirnya untuk kesejahteraan mereka bersama.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Data Simpanan dan Pinjaman per 31 Desember 2007
(Diambil sample dari cabang-cabang besar Kospin Jasa)
DATA SIMPANAN % PINJAMAN %
PRIBUMI 319.448.582.100 30 % 755.632.491.360 83%
WNI TIONGHOA 638.897.164.200 60 % 91.040.059.200 10%
WNI ARAB 106.482.860.700 10 % 63.728.041.440 7%
1.064.828.607.000 100% 910.400.592.000 100%
Untuk pelepasan pinjaman telah disalurkan kepada para anggota dan calon anggota yang memiliki usaha diberbagai sector perdagangan, kerajinan dan jasa seperti kerajinan tekstil, batik, ukiran, besi cor, perdagangan hasil pertanian, hasil perikanan, macam-macam pertokoan, kelontong, serta jasa kontruksi dan jasa angkutan. Sektor usaha daerah satu dengan daerah lainnya berbeda, tergantung potensi daerah masing-masing dimana kantor Kospin jasa berada. Fasilitas pinjaman diberikan pula kepada pedagang-pedagang kecil dan para bakul yang berjualan dipasar, sebagai kometmen Kospin Jasa melayani akar rumput, karena pada umumnya mereka tidak tersentuh dan jauh dari jangkauan pelayanan lembaga perbankan.
Persentase pelepasan pinjaman sebagaian besar diprioritaskan kepada usaha kecil dan menengah (UMK) sebagai contoh klasifikasi pinjaman sampai Rp. 5 juta disalurkan kepada 5.418 orang, pinjaman sebesar Rp. 5 juta s/d Rp. 15 juta disalurkan kepada 5.638 orang, fasilitas pinjaman Rp.15 juta s/d Rp.50 juta tercatat untuk 5.597 orang, pinjaman Rp.50 juta s/d 150 juta disalurkan kepada 2.405 orang, pinjaman Rp.150 s/d Rp.999 juta untuk 1.659 orang peminjam dan pinjaman Rp.1 Milyar diberikan kepada 55 orang. Untuk melihat gambaran sejauhmana besaran dari masing-masing klasifikasi pinjaman, dapat dilihat pada table dibawah ini.
MANAJEMEN TANPA DOMINASI
Keterpaduan dan keserasian yang tercipta dari seluruh manajemen baik dari tingkat pengurus, pengawas dan pelaksana yang terdiri dari bermacam etnis ini nampaknya menjadi perekat dalam segala tindak bahkan dalam menentukan arah kebijakan-kebijakan koperasi, karena masing-masing menganggap dirinya sebagai anggota dalam satu keluarga besar Koperasi Simpan Pinjam Jasa. Atas dasar inilah maka segala penempatan jabatan, promosi dan penempatan-penempatan lainnya tidak atas dasar warna kulit, keturunan dan sebagainya, namun atas dasar pertimbangan profesional yang wajar.
Aktifitas di Kospin Jasa tidak mengenal dominasi dalam pengelolaan, semuanya dilakukan secara profesional atas dasar hak dan tanggung jawab masing-masing. Dari mulai anggota, pengurus, pengawas, penasehat dan pelaksana sampai tingkat yang terendah memiliki perasan dan jasa dalam memperjuangkan Kospin Jasa menjadi besar. Oleh karena itu masing-masing memiliki kesadaran dan komitmen bersama untuk menjaga agar Kospin Jasa tetap eksis tidak boleh surut dalam menghadapi kondisi, situasi dan kendala-kendala yang tidak diinginkan baik intern maupun ekstern koperasi.
Manajemen tanpa dominasi kekuasaan adalah wujud dari sense of belonging dari masing-masing unsur yang ada. Anggota adalah sebagai pemilik sekaligus pelanggan telah menunjukkan kesetiaannya dan mempercayai sepenuhnya pengelolaan yang dilakukan oleh pengurus, sehingga selama ini tidak menciptakan gejolak-gejolak yang dapat meruntuhkan kepercayaan terhadap koperasinya. Pengurus sebagai pemegang amanat melakukan kebijakan-kebijakan koperasi secara professional, segala sesuatu yang dilakukan atas dasar ketentuan-ketentuan yang telah digariskan. Image yang melekat pada koperasi, bahwa pengurus dapat sesukanya memakai uang (dana) juga dihindari yaitu dengan memberlakukan aturan lebih ketat untuk mendapatkan segala fasilitas pelayanan yang diberikan kepada pengurus dibandingkan kepada para anggotanya.
Pelaksana sebagai tenaga yang telah diangkat oleh pengurus yang menyerahkan segala tenaga, pikiran dan kemampuannya tidak pernah menuntut kesejahteraan dan fasilitas yang melebihi dari kemampuan koperasinya.
Dari tekad kebersamaan secara menyeluruh yang diberikan kepada koperasinya memberikan iklim yang sejuk dan kondusif bagi perkembangan Kospin Jasa untuk memenuhi harapan kedepan. Lebih-lebih obsesi “ Kospin Jasa Menembus ke Nusantara” bukan sebuah pekerjaan yang mudah untuk dilakukan, tetapi butuh kesiapan, tekad, kemauan dan derap langkah yang sama untuk memenuhi cita-cita yang cukup menantang bagi perkembangan Kospin Jasa.
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Sebagai koperasi yang dibangun dari berbagai macam etnis, maka hubungan dengan tokoh-tokoh dari kalangan mereka sangat akrab dan penuh kekeluargaan, dengan harapan Kospin Jasa tidak asing dan selalu dekat dengan masyarakat lingkungannya. Hal ini tentu membawa konsekuensi yang logis baik moril maupun materiil yang harus disediakan, karena itu tanggung jawab perusahaan atau corporate social responsibility (CSR) yang bagi Kospin Jasa sudah menjadi nafas setiap langkahnya.
Bantuan dan sumbangan untuk setiap peringatan baik lingkup nasional maupun lokal, kemasyarakatan maupun keagamaan, pembangunan sarana dan prasarana peribadatan maupun pelayanan umum di semua kantor cabang Kospin Jasa. Disamping itu bila terjadi peristiwa sosial tertentu seperti musibah yang menimpa masyarakat kita, seperti baru-baru ini bencana tsunami di Aceh dan sekitarnya, gempa di DI Yogyakarta dan sekitarnya, Kospin Jasa membuka rekening khusus setiap kantor pelayanan untuk membantu korban bencana serta membebaskan sebagian beban bunga bagi peminjam yang terkena musibah gempa. Termasuk bencana busung lapar yang terjadi dibeberapa daerah di Indonesia, untuk peristiwa ini diintruksikan kepada seluruh pimpinan cabang, yang mewajibkan bahwa dalam jarak radius tertentu dari Kantor cabang Kospin Jasa dimanapun berada harus bebas masyarakat kelaparan yang berakibat busung lapar.
Bentuk lain dari tanggung jawab sosial lembaga, yaitu memberangkatkan haji para karyawan setiap tahun. Syaratnya minimal masa kerja 15 tahun dan terpilih melalui seleksi yang fair. Mulai tahun 2007 Kospin Jasa menetapkan enam orang karyawan untuk berangkat haji setiap tahunnya. Semua keputusan dimintakan persetujuan melalui Rapat Anggota Tahunan, lebih-lebih hal ini perlu dimengerti oleh semua anggota yang memiliki pandangan keimanan yang berbeda. Tetapi selama ini tidak ada masalah karena semua anggota menyadari bahwa pemahaman tentang perbedaan-perbedaan yang ada, dapat dijadikan sebagai khikmah bersama untuk menuju peningkatan kinerja karyawan lebih optimal, dan semua ini sudah dibina dan terkondisi sejak awal-awal berdirinya Kospin Jasa. Perimbangan dalam menentukan kebijakan keuangan yang bersifat relegi, selama ini tidak ada masalah khususnya dalam menentukan ”zakat lembaga” karena bagi yang non muslim ada bagian yang dinamakan ” dana sosial ”.
Pembinaan yang bersifat ekonomi juga dilakukan, karena Kospin Jasa tidak semata hanya memberikan fasilitas pinjaman, tetapi melakukan pembinaan usaha dan promosi produk usaha anggota, baik melalui forum pertemuan silaturrahmi yang diadakan setiap satu bulan sekali pada event pembukaan salah satu tabungan, yaitu Tabungan Safari (Sadar Manfaat Berkoperasi) maupun pada media yang diterbitkan khusus baik melalui Majalah MASA maupun Directory Usaha Anggota Kospin Jasa.
PENUTUP
Kospin Jasa merupakan koperasi yang mandiri, kemandirian adalah sebuah sikap yang menjadi obsesi Bung Hatta untuk potret Bangsa Indonesia yang akan datang. Kemandirian hanya bisa dimiliki oleh orang-orang yang memiliki jiwa entrepreneurship/jiwa wirausaha yang tinggi. Kewirausahaan adalah semangat, sikap, prilaku dan potensi menumbuhkan kemampuan sendiri dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan, menerapkan cara kerja dengan meningkatkan effesiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang baik dan memperoleh keuntungan yang diharapkan.
Koperasi Simpan Pinjam Jasa dalah potret koperasi simpan pinjam yang dibangun dari kemandirian. Oleh karena itu bergabungnya anggota yang berasal dari bermacam etnis merupakan kemandirian tersendiri yang tidak terpengaruh oleh siapapun dan apapun baik dari intern maupun ekstern koperasi, karena itu menjadi cita-cita mereka semua agar menjadi harapan dan lokomotif bagi pertumbuhan koperasi-koperasi lain untuk tetap eksis dimasa yang akan datang dalam rangka menumbuhkan cita-cita koperasi sebagai soko guru perekonomian Indonesia. (*)
Manajemen
Koperasi Simpan Pinjam Jasa sejak berdiri telah menerapkan manajerial sistem. Rapat anggota sebagai kekuasaan tertinggi memilih pengurus dan pengawas dari anggota untuk masa jabatan 5 tahun dengan formasi ketiga etnis yang ada. Pengurus bertindak sbegai policy maker dan pengawas operasional serta hal-hal yang berhubungan dengan segi organisasi koperasi. Dalam aktifitasnya beberapa pengurus ditunjuk sebagai supervisi sesuai dengan sistem operasional yang ada.
Operasional sehari-hari dipegang / dikuasakan kepada Kepala Divisi, yang terdiri dari : Kepala Divisi Pengelolaan Dana, Kepala Divisi Operasional dan Pemasaran, Kepala Divisi Pinjaman dan Kepala Divisi Pengawasan dengan dibantu oleh Kepala Bagian Kantor Pusat dan pimpinan cabang beserta staf-staf. Untuk mengefektifkan kerja telah diangkat asisten pengurus.
Manajemen setiap bulan mengadakan rapat pleno untuk mengevaluasi kerja bulan yang telah lalu dan menetapkan kebijakan - kebijakan yang akan ditempuh pada bulan mendatang. Sistem pengawasan intern dilakukan oleh divisi pengawasan yang dibantu oleh beberapa inspektur bidang, sedangkan di tingkat kantor cabang dibentuk internal control unit (ICU)
Daftar Nama Pejabat
Kantor Cabang Kospin Jasa
Per 1 April 2009
23. Bandung Leo Winarno Fadli Meilani SE (Kabag)
Pembinaan Usaha Anggota
Pembinaan terhadap anggota dilakukan dalam pertemuan dengan para anggota secara berkesinambungan dan bergantian di kantor-kantor cabang. Demikian pula pembinaan anggota dilakukan secara efektif pada moment pembukaan tabungan SAFARI (SAdar manFAat kopeRasI) yang diadakan 1 (satu) bulan sekali secara berpindah-pindah dan tabungan PUNDI ARTA JASA baik di kantor cabang Koperasi Simpan Pinjam Jasa maupun di daerah wisata, yang merupakan forum tatap muka antar anggota dengan pengelola Koperasi Simpan Pinjam Jasa. Forum ini dapat dimanfaatkan oleh anggota yang mempunyai keterkaitan usaha satu sama lainya, disamping sebagai salah satu sarana promosi bagi produk-produk Koperasi Simpan Pinjam Jasa.
Pembinaan usaha anggota dilakukan pula melalui penerbitan direktori bisnis anggota Kospin Jasa, yang merupakan promosi produk usaha anggota baik kepada sesama anggota maupun mitra usaha, disamping penerbitan majalah MASA sebagai media informasi dan komunikasi usaha kecil dan menengah serta ekonomi syariah. Dan bagi anggota yang memiliki produk unggulan dapat lebih memperluas jaringan pemasarannya melalui website : www.kospinjasa.com
Perkembangan Usaha
Usaha Koperasi Simpan Pinjam Jasa selalu berkembang sejalan dengan perkembangan usaha anggota. Hal ini tidak lepas dari sistem penerimaan anggota yang cukup selektif, dengan harapan menghasilkan anggota yang berpartisipasi aktif dalam menunjang segala usaha Koperasi Simpan Pinjam Jasa.
Selektifitas penerimaan anggota juga dilakukan dengan pertimbangan agar kemampuan Koperasi Simpan Pinjam Jasa baik dalam permodalan,sarana dan sumber daya manusianya dapat seimbang dengan perkembangan jumlah anggota sehingga pelayanan kepada anggota dapat maksimal.
Adanya kerjasama yang baik dan kepercayaan penuh dari masyarakat umum terhadap segala bentuk pelayanan Koperasi Simpan Pinjam Jasa, sehingga dapat tercapai perkembangan usaha yang dicita-citakan bersama.
Kiat-Kiat Keberhasilan
Mengutip dari pakar yang telah mengadakan penelitian di Koperasi Simpan Pinjam Jasa, baik oleh Bapak Dr.H.Masngudi, Bapak Dr.H.Mardjani maupun lembaga peneliti lainnya, menyimpulkan keberhasilan Koperasi Simpan Pinjam Jasa disebabkan faktor-faktor sebagai berikut :
1. Figur dan kharisma para pendiri.
Perekrutan figure tokoh masyarakat yang berpengaruh dalam lingkungan business dalam menentukan formasi kepengurusan (manajemen).
2. Penerapan manajemen yang terbuka dan rasional.
3. Seleksi yang ketat dalam penerimaan anggota, sehingga mewujudkan anggota yang
berpartisipasi aktif dalam segala bentuk kegiatan usaha Koperasi Simpan Pinjam Jasa.
4. Mendekatkan lokasi layanan pada sentra-sentra perdagangan para anggota.
5. mengikutsertakan semua pihak dan golongan tanpa membedakan suku, ras,
golongan dan agama sehingga dengan kesadarannya tercipta sense of belonging baik dari tingkat anggota dan para pengelolanya.
6. performance / penampilan perkantoran yang cukup memadai yang menumbuhkan kepercayaan dengan dukungan sarana dan prasarana yang dapat mempercepat pelayanan.
7. Berjalannya pengkaderan dari kalangan tua yang memberikan kerpercayaaan / kesempatan kepada yang muda.
8. Sense of business diantara pengelola, sehingga dapat mengutamakan ketepatan dan
kecepatan layanan.
9. Dukungan yang penuh dari masyarakat lingkungan dari pemerintah.